Makam Kyai Selo Hening terletak di desa Mancingan, yakni sebuah desa disekitar pantai parangtritis, letak persisnya makam Kyai Selohening berada didekat pemandian air panas parang wedang, namun harus melewati jalan setapak bersemen dan alur sungai kecil disampingnya dan melewati samping kebun penduduk. Penanda yang ada di dekat Parang wedang tersebut adalah sebuah tugu rendah dengan tulisan “Gusti Panembahan Selohening”.
Menurut cerita yang ada bahwa panembahan Selohening adalah kerabat raja Majapahit yang terakhir yakni Brawijaya V yang menyingkir dari kerajaan dan mengasingkan diri karena adanya kemelut didalam Kerjaan tersebut dan tinggal di bukit selohening. Sehingga beliau kemudian disebut Kyai Selohening. Selohening sendiri berarti batu yang hening yakni sebuah batu keramat yang konon jika ada hewan dan burun melintas diatasnya maka akan jatuh dan mati dan suasana sekitar yang sunyi senyap sehingga munculah nama selohening. Batu tersebut masih dapat dijumpai dilokasi tersebut.
Artikel Terkait : Candi Kalasan, Peninggalan Budha tertua di Yogyakarta
Kyai Selo hening awal mulanya beragama Budha namun setelah bertemu dengan Syekh Maulana Maghribi dan sempat beradu ilmu akhirnya Kyai selo menjadi penganut islam. Dan saat itu dipadepokan tersebut tinggal juga putra putra Brawijaya V yakni Raden Dhandhun dan Raden Dhandher yang juga menyingkir dari kerajaan yang akhirnya keduanya juga masuk Islam yang kemudian dikenal dengan nama Syekh Bela Belu dan Syekh Gagang Aking atau Kyai Dami Aking.
Untuk mencapai area makam ini juga harus menaiki tangga yang di ujung seloheningterdapat candi bentar sebagai gerbangnya yang selalu terkunci. Dan uniknya apabila anda akan masuk ke area makam dan belum bertemu dengan juru kuncinya maka ada sebuah alat yang bisa digunakan untuk memanggil juru kunci tersebut. Alat tersebut merupakan alat tradisional berupa sebuah kentongan dari bambu.
Di area makam ini terdapat tiga cungkup, yang paling depan berupa bangunan yang kedua sisinya dindingnya terbuka kemudian yang ditengah merupakan bangunan utama yang merupakan tempat dimana makam Kyai Selohening dan bangunan yang ketiga merupakan bangunan yang difungsikan sebagai gudang.
Kemudian tidak jauh dari makam tersebut terdapat sendang atau tepatnya merupakan sebuah palung kecil di aliran sungai yang ada di belakang makam tersebut. Air yang ada cukup jernih dan terkadang tempat ini juga digunakan sebagai tujuan sebuah ritual tertentu. Pengunjung Makam Kyai Selohening yang pernah dipugar atau diperbaiki pada tanggal 3 Juni 2005 kebanyakan datang pada malam selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon
Baca Juga : Sewa Elf Jogja dan Paket Wisata Jogja Terbaik
How to get there :
- Dengan kendaraan umum dari Yogyakarta menuju arah Pantai Parangtritis turun di dekat Parang wedang kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki.
- Dengan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat bisa diparkir di sekitar parang wedang
Incoming search terms:
- kyai selohening
- makam kyai selohening
- tempat keramat di gunung kidul
- makam kyai di yogyakarta
- makam di kulonprogo
- panembahan selo hening
- makam kyai jogja
- makam kyai
- candi kecil di yogyakarta yang keramat
- Petilasan selohening parangtritis jogja