Pagi itu pasar legi Kotagede riuh oleh para pembeli. Belum juga jarum jam menunjuk pukul 8 pagi namun pembeli dan penjual sudah asyik bercengkerama, menukarkan uang dengan barang. Sementara itu sudut lainnya juga tak kalah sibuk. Mereka adalah beberapa turis yang ingin mengais sejarah tentang Kotagede yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Mataram sejak jatuhnya Pajang […]
Tag Archives: Makam
Taman Makam Giri Sapto, seniman yogyakarta dan sekitarnya patut berbangga atas karya dari Almarhum Dr (HC) RM. Sapto Hoedojo FRSA (Felloe Royal School of Art), dimana beliau mengagas adanya makam bagi para tokoh tokoh seniman dan budayawan di Yogyakarta dan sekitarnya. Ini mungkin hanya ada di Yogyakarta. Ide tersebut tadinya mendapat reaksi yang kurang enak […]
Makam Syekh Maulana Mahribi terletak diatas bukit dekat dengan pantai Parangtritis yakni tepatnya di deretan perbukitan Parangtritis berada di dusun Pemancingan, Prangtritis, Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Syekh Maulana Mahribi juga dikenal dengan nama Sunan Gresik. Syekh Maulana Mahribi merupakan seorang saudagar Arab yang rajin menyebarkan agama islam disetiap tempat yang disinggahinya namun kebanyakan orang mengenal […]
Makam Kyai Selo Hening terletak di desa Mancingan, yakni sebuah desa disekitar pantai parangtritis, letak persisnya makam Kyai Selohening berada didekat pemandian air panas parang wedang, namun harus melewati jalan setapak bersemen dan alur sungai kecil disampingnya dan melewati samping kebun penduduk. Penanda yang ada di dekat Parang wedang tersebut adalah sebuah tugu rendah dengan […]
Syekh Bela Belu merupakan nama dari putra Raja Brawijaya V yang bernama Raden Dhandhun setelah masuk Islam. Awal mulanya Raden Dhandhun beragama Budha namun karena kerajaan yang dipimpin ayahnya terjadi kemelut Raden Dhandhun kemudian mengasingkan diri hingga ke daerah Mancingan Parangtritis dan bertemu dengan Kyai Selohening yang juga masih merupakan kerabat dari Raja Brawijaya V. […]
Makam Giriloyo awal mulanya merupakan tempat yang diinginkan Sultan Agung sebagai tempat pemakamannya saat beliau wafat, setelah keinginannya untuk dimakamkan di Mekah tidak di ijinkan oleh para ulama di Mekah. Pemilihan tempat tersebut diambil setelah Sultan Agung mengambil batu dari tanah suci Mekah tersebut kemudian batu tersebut dilempar oleh salah satu sunan Kalijogo ke tanah […]