Museum Sono Budoyo, mengenang kembali Budaya yang mulai luntur tergerus oleh peradaban modern

Museum Sono Budoyo

Museum Sono budoyo, Satu-satunya museum yang menyimpan beberapa Koleksi sekaligus adalah Museum Sonobudoyo, hampir ada 10 jenis koleksi museum ini yakni, Koleksi Geologi, Arkeologi, BIologi, Etnografi, Historika Numismatika, Filologika, Keramologika, senirupa dan teknologi. Museum ini terbagi menjadi 2 unit yakni unit satu terletak Jl. Trikora No. 6 yakni disebelah utara Alun- alun utara dan unit 2 berada di ndalem condrokiranan wijilan.

Museum ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tahun 1935, setalah melalui proses yang panjang. Sedangkan pengagas Museum ini adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidangKebudayaan Jaawa, Bali, dan Lombok yang bernama Java Institut. Pengelolaan Museum ini pun berganti ganti, yakni pada masa penjajahan Jepang di kelola oleh Kantor Sosial Bagian Pengajaran, namun setelah kemerdekaan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengelola museum ini.

Tahun 1974 pengelolaan berpindah pengelolanya yakni pemerintah pusat dalam hal ini dipegang oleh Departemen pendidikan dan kebudayaan, namun setelah ada otonomi daerah maka pengelolaan diserahkan kembali kepada pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Artikel Terkait : Museum Biologi UGM, Mempelajari Ribuan Spesimen Flora dan Fauna di Seluruh Dunia

Sono Budoyo

Mungkin koleksi terbanyak dari museum ini adalah Keris yakni sekitar 1200-an. Begitu memasuki ruangan yang maka benda yang temui adalah wesi budha dimana merupakan bahan pembuatann keris pada tahun 700-an atau sekitar zaman peradaban Mataram Hindu adapula persenjataan dan kerajinan pada masa itu.

Lebih masuk kita akan menjumpai koleksi keris , ada keris lurus ataupun keris luk (lekukan pada bilah keris) ada yang luk 7, 11 dan 13 . Disitu juga tersumpan koleksi Batikdengan berbagai motif. Selain koleksi keris tersebut diatas masih banyak koleksi keris antara lain dari Kalaimantan (Mandau), dari Sulawei, Madura, Bali, dan Aceh (rencong).

Selain keris dan batik museum ini mempunyai koleksi benda-benda peninggakan prasejarahMuseum Sonobudoyo, Topeng emas hingga mas isalam. Ada kapak batu, teracota , topeng dan juga buku dan naskah yang berkaitan dengan kebudayan. Sedangkan topeng yang terkenal ialah topeng Puspasarira yang terbuat dari emas dan diyakini sebagai perwujudan putri Gayatri.

Adapun Jadwal Kunjungan ke Museum ini adalah :

  1. Selasa sampai Kamis jam 07.00 WIB sampai 14.30 WIB
  2. Jumat dibuka dari jam 07.00 WIB sampai dengan jam 11.00 WIB
  3. Sabtu dan Minggu jam 07.30 WIB sampai dengan pukul 13.000 WIB
  4. Senin dan pada hari besar nasional tidak melayani pengunjung,

sedangkan biaya masuk ke museum ini sebesar Rp. 3000,- saja

Baca Juga : Sewa Bus Jogja dan Paket Wisata Jogja Terbaik

Incoming search terms:

  • museum sonobudoyo
  • museum sonobudoyo yogyakarta
  • sonobudoyo
  • museum sono budoyo
  • museum sonobudoyo jogja
  • sejarah museum sonobudoyo yogyakarta
  • gambar museum sonobudoyo
  • KOLEKSI MUSEUM SONOBUDOYO
  • sonobudoyo museum
  • sejarah museum sono budoyo
Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

New Order

[variable_1] Dari [variable_2] Memesan [variable_3] [amount] Menit Yang Lalu.