Desa Pandes, Melestarikan Mainan tradisional

Desa Pandes

Desa Pandes, anak anak saat ini lebih tertarik dengan permainan modern yang kadang bahan pembuatan mainan tersebut tidak disadari sering membahayakan buah hati kita. Keberadaan mainan anak tradisional seakan ditelan bumi sehingga anak-anak mengenal pun tidak apalagi memainkannya. Hal ini sangat disayangkan dan tidak perlu terjadi jika masyarakat mau melestarikan dan memelihara keberadaan mainan tradisional tersebut sebagai satu nilai seni budaya bangsa kita.

Ada satu dusun di Kabupaten Bantul yang masih bertahan dan eksis utntuk menyediakan berbagai mainan tradisional untuk anak anak tersebut walaupun terus menerus tergerus oleh modernisasi. Sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VII dusun ini sudah menekuni bidang pembuatan mainan anak anak tersebut.

Desa Pandes, Melestarikan Mainan tradisional

Dusun ini bernama Dusun Pandes, desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah dusun Pandes kurang lebih 564,54 Ha, Dulu nama dusun ini bernama Sompoan yang berasal dari Nyai Sompo dari Kerajaan Majapahit. Pengrajinnya sendiri dari waktu ke waktu semakin berkurang karena rata rata pengrajinnya sudah berusia lanjut yakni mencapai 60-an tahun. Dahulu pengrajin Pandes ini ada sekitar 50 pengrajin dan menyusut hingga tersisa hanya 8 pengrajin saja.

Artikel Terkait : Pantai Siung, Tantangan Nyali untuk Sebuah Keindahan

Berbagai upaya dilakukan oleh Warga dusun Pandes tersebut yang sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat luas sebagai kampung dolanan anak tradisional ini, antara lain dengan membuka kampong mereka sebagai tujuan wisatawan agar produk dari kampong mereka kembali dikenal dengan baik sehingga permainan tradisional tersebut kembali mendominasi kegiatan permainan anak anak.

Beberapa mainan anak anak tersebut adalah Othok-othok yakni mainan yang terbuat dari kaleng susu yang diikatkan pada bamboo serta diberi hiasan agar menarik serta tuas pada bagian as roda jadi tiap digerakkan tuas akan memukul kaleng tersebut sehingga berbunyi thok thok. Selain itu mainan yang diproduksi di dusun Pandes ini adalah Kitiran, Angkrek, Klonthong klonthong, manukan kurung, dan payung. Keahlian membuat mainan anak anak ini didapat secara turun menurun.

mainan, tradisionalDitempat ini anda bisa mendapatkan mainan tradisional bagi anak anak dengan harga yang sangat murah hanya dalam kisaran Rp. 1.000,- hingga Rp. 5.000,- saja. Pemasaran aneka mainan tersebut dibawa keliling ke kampong kampong atau jika bertepatan denagn sekaten atau pasar malam di Alun Alun utara keraton Yogyakarta pasti anda akan mendapatkannya.

Selain mainan tersebut di desa ini juga tersedia tempat outbond bagi Anak Taman Kanak kanak hingga Sekolah Menengah Pertama. Hal ini di lakukan agar anak anak lebih mengenal mainan tradisional tersebut lebih dini sehingga tumbuh rasa kecintaan terhadap mainan tradisional.

Baca Juga : Sewa Big Bus Jogja dan Paket Wisata Jogja Terbaik

How to get there :

  1. Menggunakan Kendaraan umum dari kota Yogyakarta, bisa menggunakan jalur kearah Parangtritis kemudian turun di dekat kantor BPKP Propinsi DIY kemudian diseberang jalan ada jalan ke arah barat kurang lebih 200 meter ditempuh dengan jalan kaki
  2. Dengan kendaraan pribadi bisa menggunakan jalur Jl. Parangtritis seperti diatas atau Jl. Bantul sesampainya di Pasar niten belok kiri terus hingga kurang lebih 900 meter ada pertigaan belok kanan sekitar 300 meter.

Tempat terdekat : Gerabah Kasongan, Pasar seni Gabusan

Incoming search terms:

  • kampung dolanan pandes
  • desa wisata pandes
  • pengrajin mainan tradisional
  • pengrajin mainan anak dari Bantul
  • pembuat mainan tradisional di solo
  • permainan khas gunungkidul
  • mainan anak indonesia tradisional
  • pengrajin mainan tradisional bambu di yogyakarta
  • mainan angkrek
  • mainan tradisional anak
Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×
New Order